A. PENGERTIAN
Kehamilan
kembar ialah suatu kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan tersebut
selalu menarik perhatian wanita itu sendiri, dokter dan masyarakat. Bahaya bagi
ibu tidak begitu besar, tetapi wanita dengan kehamilan kembar memerlukan
perhatian dan pengawasan khusus bila diinginkan hasil yang memuaskan bagi ibu
janin.
Kehamilan kembar adalah dua atau lebih janin
yang ada didalam kandungan selama proses kehamilan.
B. FREKUENSI
Frekuensi menurut hukum Hellin antara
kehamilan ganda dan tunggal :
- gemelli (2) 1 : 89
- triplet (3) 1 : 892
- duadruplet (4) 1 : 89 3
- duintuplet (5) 1 : 89 4
- sextuplet (6) 1 : 89 5
Menurut
penelitian Ereulich (1930) pada 120 juta persalinanmemperoleh angka kejadian
kehamilan ganda : gemelli 1 : 85 ; triplet 1 : 7.629 ; duardriplet
1 : 670.743 dan duantuplet 1 : 41.600.000.
C. Jenis kehamilan ganda
1. Kehamilan monozigotik
Merupakan
kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum yang dibuahi dan membelah secara
dini hingga membentuk dua embrio yang sama, kehamilan ini juga disebut hamil
ekmbar identik atau hamil kembar homolog atau hamil kembar uniovuler,
karena berasal dari satu ovum.
ü Ciri-ciri
:
- Jenis kelamin sama
- Rupanya sama (seperti bayangan)
- Golongan darah sama, cap kaki dan tangan sama
- Sebagian hamil ganda dalam bentuk :
Ø 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
Ø 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
Ø 2 amnion, 1 korion, 1 plasenta
Pada kembar monozigotik dapat terjadi kelainan pertumbuhan
seperti kembar siam. Insiden kelainan malformasi tinggi pada kehamilan
ganda monozigotik.
2. Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau lebih
ovum yang telah dibuahi, sebagian besar kehamilan ganda adalah dizigotik atau
kehamilan kembar fraternal.
ü Ciri-ciri
:
- Jenis kelamin dapat sama atau berbeda
- Persamaan seperti adik-kakak
- Golongan darah tidak sama
- Cap tangan dan kaki tidak sam
- Sebagian hamil ganda dalam bentuk
Ø 2 amnion, 2 korion, 2 plasenta
Ø 2 amnion, 2 korion, 1 plasenta
Kehamilan kembar satu telur
|
Kehamilan kembar dua telur
|
Selalu sama jenis kelaminnya
|
Jenis kehamilan tidak usah sama
|
Rupanya mirip ( seperti bayangan )
|
Persamaan seperti adik dan kakak
|
Golongan darah sama
|
Golongan darah tidak usah sama
|
Cap tangan dan kaki sama
|
Cap ntangan dan kaki tidak sama
|
Plasenta 1, chorion 1,amnion 2 atau plasenta 1, chorion 1, amnion 1.
|
Plasenta 2, chorion 2, amnion 2.
|
Kira-kira sepertiga kembar adalah
monozigotik,dan dua pertiga lainnya adalah dizigotik.
Conjoined twins, superfekkundasi dan superfetasi
Conjoined
twins atau kembar siam adalah kembar dimana janin melengket satu dengan yang
lainnya.misalnya torakopagus (dada dengan dada), abdominopagus (perlengketan
antara kedua abdomen) kraniopagus (kedua kepala) dan sebagainya. Banyak kembar
siam telah dapat dipisahkan setara operatif dengan berhasil.
Superfekundasi
adalah pembuahan dua telur yang dikeluarkan dalam ovulasi yang sama pada dua
kali koitus yang dilakukan pada jarak waktu yang pendek.hal ini dilaporkan oleh
archer (1910)seorang wanita kulit putihmelakukan koitus berturut-turut dengan
seorang kulit putih dan kemudian dengan pria negro melahirkan bayi kembar :
satu bayi putih dan satu bayi negro (mulato).
Superfetasi
adalah kehamilan kedua yang terjadi beberapa mingguatau bulan setelah kehamilan
pertama.belum pernah dibuktikan pada manusia,namun dapat ditemukan pada kuda.
D. ETIOLOGI
·
Faktor
ras
Frekuensi
kelahiran janin multiple memperlihatkan variasi yang nyata diantara berbagai
ras yang berbeda. Myrianthopoulos (1970) mengidentifikasi kelahiran ganda
terjadi 1 diantara 100 kehamilan kehamilan pada orang kulit putih, sedangkan
pada orang kulit hitam 1 diantara 80 kehamilan.
Pada
kawasan di Afrika, frekuensi terjadinya kehamilan ganda sangat tinggi. Knox dan
Morley (1960) dalam suatu survey pada salah satu masyarakat pedesaan di
Nigeria, mendapatkan bahwa kehamilan ganda terjadi sekali pada setiap 20
kelahiran, kehamilan pada orang Timur atau Oriental tidak begitu sering
terjadi. Perbedaan ras yang nyata ini merupakan akibat keragaman pada frekuensi
terjadinya kehamilan kembar dizigot. Perbedaan kehamilan ganda ini disebabkan
oleh perbedaan tingkat Folikel Stimulating Hormone yang akan mengakibatkan
multiple ovulasi
·
Faktor
keturunan
Sebagai
penentu kehamilan ganda genotip ibu jauh lebih penting dari genotip ayah. White
dan Wyshak (1964) dalam suatu penelitian terhadap 4000 catatan mengenai jemaat
gereja kristus orang-orang kudus hari terakhir, menemukan bahwa para wanita
yang dirinya sendiri dizigot dengan frekuensi 1 per 58 kelahiran. Namun, wanita
yang bukan kembar tapi mempunyai suami kembar dizigot, melahirkan bayi kembar
dengan frekuensi 1 per 116 kehamilan. Lebih lanjut, dalam analisis Bulmer
(1960) terhadap anak-anak kembar, 1 dari 25 (4%) ibu mereka ternyata juga
kembar, tetapi hanya 1 dari 60 (1,7%) ayah mereka yang kembar, keterangan
didapatkan bahwa salah satu sebabnya adalah multiple ovuasi yang diturunkan.
·
Faktor
umur dan paritas
Untuk
peningkatan usia sampai sekitar 40 tahun atau paritas sampai dengan 7,
frekuensi kehamilan ganda akan meningkat. Kehamilan ganda dapat terjadi kurang
dari sepertiga pada wanita 20 tahun tanpa riwayat kelahiran anak sebleumnya,
bila dibandingkan dengan wanita yang berusia diantara 35 sampai 40 tahun dengan
4 anak atau lebih. Di Swedia, Petterson dkk (1976), memastikan peningkatan yang
nyata pada angka kehamilan ganda yang berkaitan dengan meningkatnya paritas.
Dalam kehamilan pertama, frekuensi janin kembar adalah 1,3% dibandingkan dengan
kehamilan keempat sebesar 2,7%.
·
Faktor
nutrisi
Nylander
(1971) mengatakan bahwa peningkatan kehamilan ganda berkaitan dengan status
nutrisi yang direfleksikan dengan berat badan ibu. Ibu yang lebih tinggi dan
berbadan besar mempunyai resiko hamil ganda sebesar 25-30% dibandingkan dengan
ibu yang lebih pendek dan berbadan kecil. McGillivray (1986) juga memaparkan
bahwa kehamilan dizigotik lebih sering ditemui pada wanita berbadan besar dan
tinggi dibandingkan pada wanita pendek dan bertubuh kecil.
·
Faktor
terapi infertilitas
Induksi
ovulasi dengan menggunakan FSH plus chorionic gonadotropin atau chlomiphene
citrate menghasilkan ovulasi ganda. Insiden kehamilan ganda seiring penggunaan
gonadotropin sebesar 16-40%, 75% kehamilan dengan dua janin (Schenker &
co-workers, 1981). Tuppin dkk (1993) melaporkan dari Prancis, insiden
persalinan gemelli dan triplet terjadi karena induksi ovulasi dengan terapi
human menopause gonadotropin (hMG). Faktor resiko untuk kehamilan ganda setelah
ovarium distimualsi dengan hMG berpengaruh terhadap peningkatan jumlah
estradiol dan injeksi chorionic gonadotropin pada saat bersamaan akan
berpengaruh terhadap karakteristik sperma, meningkatkan konsenterasi dan
motilitas sperma (Dickey, dkk 1992, Pasqualato dkk,1999). Induksi ovulasi
meningkatkan insiden kehamilan ganda dizigotik dan monozigotik.
·
Faktor assisted reproductive technology (ART)
Teknik
ART didesain untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan, dan juga meningkatkan
kemungkinan kehamilan ganda. Pasien pada kasus ini, pembuahan dilakukan melalui
teknik fertilisasi in vitro dengan melakukan seleksi terhadap ovum yang
benar-benar berkualitas baik, dan dua dari empat embrio ditransfer kedalam
uterus. Pada umumnya, sejumlah embrio yang ditransfer kedalam uterus maka
sejumlah itulah akan berisiko kembar dan meningkatkan kehamilan ganda.
§
Faktor yang lain belum diketahui
Bangsa, hereditas, umur dan paritas hanya
mempunyai pengaruh terhadap kehamilan kembar yang berasal dari 2 telur, juga
obat klomit dan hormon gonadotropin yang dipergunakan untuk menimbulkan ovulasi
dilaporkan menyebabkan kehamilan dizigotik. Faktor-faktor tersebut dan mungkin
pula faktor lain dengan mekanisme tertentu menyebabkan matangnya 2 atau lebih
folikel de graff atau terbentuknya 2 ovum atau lebih dalam satu folikel. Kemungkinan
pertama dibuktikan dan ditemukan 21 korpora lutea pada kehamilan kembar.
Pada fertilisasi in vitro dapat pula
terjadi kehamilan kembar, jika telur-telur yang diperoleh dapat dibuahi lebih
dari satu, jika semua embrio yang kemudian dimasukan kedalam rongga rahim ibu
tumbuh berkembang lebih dari satu.
Pada
kembar yang berasal dari satu telur, faktor bangsa, hereditas, umur dan paritas
tidak atau sedikit sekali mempengaruhi kehamilan kembar itu. Diperkirakan
disini sebabnya ialah faktor penghambat pada masa pertumbuhan dini hasil
konsepsi.
Faktor penghambat yang mempengaruhi
segmentasi sebelum blastula terbentuk,menghasilkan kehamilan kembar dengan 2
amnion, 2 korion, dan 2 plasenta seperti pada kehamilan kembar dizigotik.
E. TANDA DAN GEJALA
- Pada kehamilan kembar distensi uterus berlebihan, sehingga melewati batas toleransinya dan seringkali terjadi partus prematurus. Usia kehamilan makin pendek dan makin banyaknya janin pada kehamilan kembar.
- Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan pada kehamilan kembar bertambah sehingga dapat menyebabkan anemia dan penyakit defisiensi lain.
- Frekuensi hidramnion kira-kira sepuluh kali lebih besar pada kehamilan kembar daripada kehamilan tunggal.
- Frekuensi pre-eklamsia dan eklamsia juga dilaporkan lebih sering pada kehamilan kembar.
- Solusio plasenta dapat terjadi, seperti sesak nafas, sering kencing, edema dan varises pada tungkai bawah dan vulva.
F. PATOFISISOLOGI
Secara garis besar, kembar dibagi menjadi
dua. Monozigot, kembar yang berasal dari satu telur dan dizigot kembar yang
berasal dari dua telur. Dari seluruh jumlah kelahiran kembar, sepertiganya
adalah monozigot. Kembar dizigot berarti dua telur matang dalam waktu
bersamaan, lalu dibuahi oleh sperma. Akibatnya, kedua sel telur itu mengalami
pembuahan dalam waktu bersamaan. Sedangkan kembar monozigot berarti satu telur
yang dibuahi sperma, lalu membelah dua. Masa pembelahan inilah yang akan
berpengaruh pada kondisi bayi kelak.
Masa
pembelahan sel telur terbagi dalam empat waktu, yaitu 0 – 72 jam, 4 – 8 hari,
9-12 dan 13 hari atau lebih. Pada pembelahan pertama, akan terjadi diamniotik
yaitu rahim punya dua selaput ketuban, dan dikorionik atau rahim punya dua
plasenta. Sedangkan pada pembelahan kedua, selaput ketuban tetap dua, tapi
rahim hanya punya satu plasenta. Pada kondisi ini, bisa saja terjadi salah satu
bayi mendapat banyak makanan, sementara bayi satunya tidak. Akibatnya,
perkembangan bayi bisa terhambat. Lalu, pada pembelahan ketiga, selaput ketuban
dan plasenta masing-masing hanya sebuah, tapi bayi masih membelah dengan baik.
Pada
pembelahan keempat, rahim hanya punya satu plasenta dan satu selaput ketuban,
sehingga kemungkinan terjadinya kembar siam cukup besar. Pasalnya waktu
pembelahannya terlalu lama, sehingga sel telur menjadi berdempet. Jadi kembar
siam biasanya terjadi pada monozigot yang pembelahannya lebih dari 13 hari.
Dari keempat pembelahan tersebut, tentu saja
yang terbaik adalah pembelahan pertama, karena bayi bisa membelah dengan
sempurna. Namun, keempat pembelahan ini tidak bisa diatur waktunya. Faktor yang
mempengaruhi waktu pembelahan, dan kenapa bisa membelah tidak sempurna sehingga
mengakibatkan dempet, biasanya dikaitkan dengan infeksi, kurang gizi, dan
masalah lingkungan
G. PERTUMBUHAN JANIN KEMBAR
- Berat badan satu janin kehamilan kembar rata-rata 1000 gr lebih ringan dari janin tunggal.
- Berat badan baru lahir biasanya pada kembar dibawah 2500 gr triplet dibawah 2000 gr, duadriplet dibawah 1500 gr dan duintuplet dibawah 1000 gr.
- Berat badan masing-masing janin dari kehamilan kembar tidak sama umumnya berselisih antara 50 – 100 gr, karena pembagian sirkulasi darah tidak sama, maka yang satu kurang bertumbuh dari yang lainnya.
·
Pembuluh darah janin yang satu beranastomosis
dengan pembuluh darah janin yang lain, karena itu setelah bayi satu lahir tali
pusat harus diikat untuk menghindari perdarahan.
·
Karena itu janin yang satu daapt
terganggu pertumbuhannya dan menjadi monstrum seperti akardiakus, dan
kelainan lainnya.
·
Dapat terjadi sondroma transfusi fetal : pada
janin yang dapt darah lebih banyak terjadi hidramnion, polisitemia, edema dan
pertumbuhan yang baik. Sedangkan janin kedua kurang pertumbuhannya terjadilah
bayi kecil, anemia, dehidrasi, oligohidrami dan mikrokardia.
H. LETAK DAN PRESENTASI JANIN
Pada
hamil kembar sering terjadi kesalahan presentasi dan posisi kedua janin. Begitu
pula letak janin kedua dapat berubah setelah janin pertama lahir, misalnya dari
letak lintang berubah jadi letak sungsang atau letak kepala. Berbagai kombinasi
letak, presentasi dan posisi bisa terjadi ; yang paling sering dijumpai adalah
:
- Kedua janin dalam letak membujur, presentasi kepala ; (44-47 %).
- Letak membujur, presentasi kepala bokong (37-38 %).
- Keduanya presentasi bokong (8-10 %).
- Letak lintang dan presentasi kepala (5-5,3 %).
- Letak lintang dan presentasi bokong (1,5-2 %).
- Keduanya letak lintang (0,2-0,6 %).
- Letak dan presentasi 69 adalah letak yang berbahaya karena dapat terjadi kunci-mengunci (interlocking).
I. DIAGNOSIS
·
Anamnesa
1.
Perut lebih buncit dari semestinya tua kehamilan
2.
Gerakan janin lebih banyak dirasakan ibu
hamil
3.
Uterus terasa lebih cepat membesar
4.
Pernah hamil kembar atau ada sejarah
keturunan.
5.
Inspeksi dan palpasi :
·
Pada pemeriksaan pertama dan ulang ada kesan
uterus lebih besar dan cepat tumbuhnya dari biasa.
·
Teraba gerakan-gerakan janin lebih banyak
·
Banyak bagian-bagian kecil teraba
·
Teraba 3 bagian besar janin
·
Teraba 2 balotemen
6. Auskultasi
Terdengar
2 denyut jantung janin pada 2 tempat yang agak berjauhan dengan perbedaan
kecepatan sedikitnya 10 denyut per menit atau sama-sama dihitung dan berselisih
10.
7. Rontgen
foto abdomen, kelihatan 2 janin.
8. Ultrasonografi
kelihatan 2 janin, 2 jantung yang berdenyut
telah dapat ditentukan pada triwulan I.
9. Elektrokardiogram
fetal
diperoleh dua EKG yang berbeda dari kedua
janin.
10. Pemeriksaan X-ray
Sudah
jarang dilakukan karena terdapat bahaya radiasi dari penyinaran
11. Diagnosis pasti :
·
Teraba
2 kepala
·
Teraba
2 bokong atau 2 punggung
·
Terdengar
dua denyut jantung janin dengan perbedaan jumlah lebih dari 10 denyut
·
Dengan
alat bantu ultasonografi dan foto abdominal akan tempak dua janin dalam rahim
12. Reaksi
kehamilan
karena pada hamil kembar
umumnya plasenta besar atau ada 2 plasenta, maka HCE akan tinggi ; jadi reaksi
kehamilan titrasi bisa positif kadang-kadang sampai 1/200. hal ini dapat
meragukan dengan malahidatidosa.
J. Komplikasi
Komplikasi kehamilan
- Hidramnion
- Prematuritas
- Kelainan letak
- Plasenta pervia
- Solusio plasenta
- Monster fetus
Komplikasi postpartum
- Atonia uteri
- Retensio plasenta
- Plasenta rest
- Perdarahan postpartum
- Mudah infeksi
J. Perawatan kehamilan
kembar
·
Mengingat
kemungkinan partus praematurus maka dianjurkan supaya ibu berhenti bekerja pada
minggu 28, pada kehamilan biasa istirahat kerja baru diberikan pada minggu ke
34.
·
Perjalanan
jauh tidak diijinkan.
·
Istirahat
harus cukup dan sedapat-dapatnya coitus ditinggalkan pada 3 bulan terakhir.
Jika ternyata cervix sudah terbuka karena regangan yang berlebihan, diusahakan
untuk mempertahankan kehamilan dengan istirahat rebah.
·
Mengingat
kemungkinan toxaemia gravidarum, makanan harus diperhatikan dan di anjurkan
makanan yang hanya sedikit mengandung garam : untuk menghindarkan sesak nafas,
dianjurkan maka dengan porsi-porsi yang kecil. Supaya preeklamsi lekas dapat
diagnosa, pemeriksaan antenatal harus lebih teliti, maka pasien harus lebih
sering memeriksakan diri.
·
Untuk
menghindarkan anaemia secara rutin diberi garam dan HB diperiksa sekali 3
bulan.
·
Letak
anak pada kehamilan kembar bermacam-macam yang paling sering ialah:
1.
Kedua
anak pada letak kepala.
2.
Seorang
anak dalam letak kepala dan seorang lagi dalam letak sungsang.
3.
Keduanya
dalam letak sungsang.
4.
Seorang
memanjang, seorang melintang.
5.
Keduanya
melintang.
K. PENANGANAN DALAM KEHAMILAN
Ø Sebelum persalinan
·
Untuk kepentingan ibu dan janin perlu
diadakan pencegahan terhadap pre-eklamsia dan eklamsia, partus prematurus dan
anemia. Pemeriksaan antenatal perlu diadakan lebih sering. Kehamilan 24 minggu
pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu, sesudah kehamilan 36 minggu tiap minggu ;
sehingga tanda-tanda pre-eklamsia dapat diketahui dini dan penanganan dapat
dikerjakan dengan segera.
·
Istirahat baring dianjurkan lebih banyak
karena hal itu menyebabkan aliran darah ke plasenta meningkat, sehingga
pertumbuhan janin lebih baik.
·
Perawatan prenatal yang baik untuk mengenal
kehamilan kembar dan mencegah komplikasi yang timbul, dan bila diagnosis telah
ditegakkan pemeriksaan ulangan harus lebih sering (1× seminggu pada kehamilan
lebih dari 32 minggu)
·
Setelah kehamilan 30 minggu, koltus dan
perjalanan jauh sebaiknya dihindari, karena akan merangsang partus prematurus.
·
Pemakaian korset gurita yang tidak terlalu
ketat diperbolehkan, supaya terasa lebih ringan.
·
Periksa darah lengkap, Hb, dan golongan
darah.
·
Dibandingkan
dengan kehamilan tungga, kehamilan ganda lebih mungkin terkait dengan
komplikais kehamilan. Pada kehamilan kebutuhan ibu untuk pertumbuhan hamil
kembar lebih besar sehingga terjadi defisiensi nutrisi seperti anemia dalam
kehamilan yang dapat mengganggu pertumbuhan janin dalam rahim. Ada argumen kuat
yang menyatakan bahwa pasien harus mendapat asam folat 5 mg dan satu tablet zat
besi setiap hari. Ferkuensi hidramnion pada hamil kembar sekitar 10 kali lebih
besar dari kehamilan tunggal.
·
Solusio
plasenta dapat terjadi setelah persalinan anak pertama karena retraksi otot
yang berlebihan. Persalinan dapat berlangsung lebih lama, karena keregangan
otot rahim yang melampaui batas. Setelah persalinan, terjadi gangguan kontraksi
otot rahim yang menyebabkan atonia uetri yang menimbulkan perdarahan dan
retensio plasenta.
·
Seorang
wanita dengan kehamilan ganda mempunyai volume darah yang lebih besar dan
mendapatkan beban ekstra pada sistem kardiovaskuler, peregangan otot rahim yang
menyebabkan iskemia uteri yang dapat meningkatkan kemungkinan preeklampsia dan
eklampsia. Biasanya dokter menganjurkan ibu dengan kehamilan ganda agar
beristirahat lebih banyak, misalnya 2 jam pada sore hari, diharapkan dapat
mengurangi resiko hipertensi yang di induksi kehamilan dan persalinan preterm. Dengan
janin yang berat badannya relatif lebih rendah menyebabkan morbiditas dan
mortalitas yang tinggi.
·
Keluhan
pada kehamilan ganda biasanya terasa sesak nafas, sering BAK, edema tungkai,
pembesaran pembuluh darah (varises). Untuk memperkecil kemungkinan penyulit ibu
dan janin, pada kehamilan ganda penanganan yang lebih intensif dengan melakukan
pengawasan hamil lebih sering, melakukan pemeriksaan laboratorium dasar dan
pengobatan intensif terhadap kekurangan nutrisi dan preparat Fe. Ibu yang
bekerja sebaiknya berhenti bekerja pada umur kehamilan 28 minggu , istirahat
yang cukup, coitus ditinggalkan pada 3 bulan terakhir.
Ø Persalinan
·
Untuk
memilih metode yang optimal untuk kelahiran presentasi janin-janin itu harus
diketahui dengan tepat. Presentasi kepala paling sering terjadi (50% dari semua
kombinasi), diikuti dengan kelahiran kepala-bokong, bokong-kepala,
bokong-bokong.
·
Untuk
presentasi kepala-kepala, persalinan pervaginam diperbolehkan seperti halnya
pada presentasi kepala tunggal. Frekuensi DJJ harus dipantau terus menerus
selama persalinan.
·
Setelah
kelahiran dari kembar yang pertama, tali pusat dengan segera di klem, yang
dikenali sebagai kembar A, dan dipotong. Pemeriksaan dalam kemudian dilakukan
untuk menilai presentasi dan stasion kembar kedua. Kalau kembar kedua masih
dalam presentasi kepala, persalinan dibiarkan berlanjut. Frekuensi DJJ kedua
terus dipantau. Bial kontraksi rahim tidak efektif, oksitosin harus diberikan
dalam larutan encer dan persalinan dibiarkan berjalan.
·
Selang
waktu optimal antara kehamilan kembar pertama dan kedua adalah 5-15 menit.
Kelahiran kembar kedua setelah 30 menit dapat mengakibatkan insufisiensi uteroplasenta yang daapt mengakibatkan
menurunnya aliran darah uteroplasenta yang diakibatkan oleh berkurangnya volume
dalam rahim. Selain itu, selang waktu terlalu lama dapat mengakibatkan
perdarahan janin dari kembar kedua sebagai akibat pelepasan plasenta dini.
Selang waktu yang lebih lama hanya dapat dibiarkan melalui kembar kedua dengan
cermat dipantau.
Ø Pada presentasi lain
·
Ditangan
yang kurang berpengalaman , SC rutin harus dilakukan untuk mencegah cedera
kelahiran dan asfiksia potensial yang mungkin terjadi pada versi kaki dan
ekstraksi sungsang total.
·
Setelah
kelahiran kembar yang pertama, USG dapat berguna untuk menentukan presentasi
kembar kedua dan letak tungkai janin secara tepat. Kalau janin letak
oblik atau melintang lakukan versi luar agar menjadi presentasi kepala dan
kelahiran kepala berikutnya mungkin dapat dilakukan.
Ø Syarat versi luar :
·
Pada
letak lintang usia kehamilan 34 minggu atau lebih
·
Tidak
ada bekas jaringan parut operasi
·
Tidak
hipertensi
·
Tidak
preeklampsi dan eklampsia
·
Tidak
ada perdarahan antepartum
·
Tidak
polihidramnion dan oligohidramnion
·
Hati-hati
dalam melakukan versi luar pada kehamilan ganda
·
SC
merupakan pilihan bijaksana untuk dilakukan :
·
Bila
anak kedua presentasi sungsang (frank breech), dahulu dilakukan ekstaksi bokong
(dengan syarat jika bokong sudah turun didasar panggul). Ekstraksi bokong sudah
tidak dilakukan pada sekarang ini, karena meningkatkan morbiditas dan
mortalitas janin. SC merupakan pilihan yang bijaksana.
·
Untuk
presentasi sungsang-kepala, SC diindikasikan untuk menghindari fenomena anak
kembar yang saling mengunci. Disamping komplikasi potensial pada persalinan
sungsang pervaginam. Interlocking anak kembar dapat terjadi jika kembar yang
pertama lahir sebagian dagunya tersangkut pada leher dan dagu kedua.
·
Kalau
kembar yang pertama complete breech (bokong sempurna), frank breech (bokong
murni) atau footling breech (bokong kaki), SC diindikasikan tidak peduli pada
presentasi kembar kedua, karena jenis presentasi ini disertai dengan insidensi
yang lebih tinggi terhadap prolaps tali pusat dan terperangkapnya kepala
berikutnya. Bila kembar pertama terletak melintang, SC juga diindikasikan.
·
Suatu
pengecualian dari petunjuk yang tersebut diatas melibatkan kelahiran gestasi
ganda yang disertai komplikasi persalinan kurang bulan aktif dan
ketidakmatangan janin (misalnya umur gestasi 25-26 minggu).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar