Rabu, 03 Oktober 2012

asuhan bayi baru lahir



BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian
Bayi baru lahir adalah Bayi baru lahir adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrautrine ke kehidupan extrautrine
(Jumiarni, 1994).
Adapun rencana asuhan bayu baru lahir adalah :
1.      Pencegahan Infeksi
Bayi baru lahir sangat rentan terhadap infeksi yang disebabkan oleh paparan atau kontaminasi mikroorganisme selama proses persalinan berlangsung maupun beberapa saat setelah lahir. Sebelum menangani bayi baru lahir penolong harus melakukan upaya pencegahan infeksi berikut :
- Cuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh bayi.
- Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yang belum dimandikan.
- Memastikan semua peralatan dan bahan yang digunakan, terutama klem, gunting, penghisap lendirDeL ee dan benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril. Gunakan bola karet yang baru dan bersih jika ingin melakukan penghisapan lendir dengan alat tersebut.
- Pastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan untuk bayi, sudah dalam keadaan bersih. Demikian pula halnya timbangan, pita pengukur, thermometer, stetoskop dan benda lain yang akan bersentuhan dangan bayi juga bersih.
2. Menjaga kehangatan
a. Keringkan tubuh bayi tanpa membersihkan verniks
keringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Verniks akan membantu mengahangatkan tubuh bayi. Ganti handuk basah dengan handuk/ kain yang kering. Biarkan bayi diatas ibu.
b. letakkan bayi agar terjadi kontak kulit ibu ke kulit bayi
letakkan bayi tengkurap di dada ibu. Luruskan bahu bayi sehingga bayi menempel di dada atau diperut ibu. Usahakan kepala bayi berada diantara payudara ibu dengan posisi sedikit lebih rendah dari puting payudara ibu. Biarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1 jam.
c. Selimuti ibu dan bayi dan pakaikan topi di kepala bayi
            selimuti tubuh ibu dan bayi dengan kain hangat dan pasang topi di kepala bayi. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang relatif luas dan bayi akan dengan cepat kehilangan panas jika bagian tersebut tidak tertutup.
d. Jangan segera menimbang atau memandikan bayi baru lahir




Lakukan penimbangan setelah satu jam kontak kulit ibu ke kulit bayi dan bayi selesai menyusu.Karena BBL cepat dan mudah kehilangan panas tubuhnya ( terutama juka tidak berpakaian ), sebelum melakukan penimbangan, terlebih dahulu selimuti dengan kain atau selimut bersih dan kering. Berat badan bayi dapat di nilai dari selisih berat bayi pada saat berpakaian /di selimuti di kurangi dengan berat pakaian / selimut. Bayi sebaiknya di mandikan enam jam setelah lahir. Memandikan bayi dalam beberapa jam pertama setelah lahir dapat menyebabkan hipoternia yang sangat membahayakan kesehatan bayi baru lahir.
            e. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat
Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat. Idealnya bayi baru lahir di tempatkan di tempat tidur yang sama dengan ibunya. Ini adalah cara yang mudah untuk menjaga agar bayi tetap hangat, mendorong ibu segera menyusukan bayinya dan mencegah paparan infeksi pada bayi.
            f. Bayi jangan di bedong
                        Bayi jangan di bedong terlalu ketat. Hal ini akan menghambat gerakan bayi.
3. Penilaian Awal
Biasanya untuk mengevaluasi bayi baru lahir pada menit pertama dan menit kelima
setelah kelahirannya menggunakan sistim APGAR. Nilai APGAR akan membantu
dalam, menentukan tingkat keseriusan dari depresi bayi baru lahir yang terjadi serta
langkah segera yang akan diambil. Hal yang perlu dinilai antara lain warna kulit bayi,
frekuensi jantung reaksi terhadap rangsangan, aktivitas tonus otot, dan pernapasan bayi,
masing-masing diberi tanda 0, 1 atau 2. sesuai dengan kondisi bayi.
Bayi normal akan menangis spontan segera setelah lahir. Apabila tidak langsung menangis, penolong segera membersihkan jalan napas dengan cara sebagai berikut :
·         Letakkan bayi pada posisi terlentang di tempat yang keras dan hangat.
·         Gulung sepotong kain dan letakkan di bawah bahu sehingga leher bayi lebih lurus dan kepala tidak menekuk. Posisi kepala diatur lurus lebih sedikit tengadah ke belakang.
·         Bersihkan hidung, rongga mulut dan tenggorokan bayi dengan jari
tangan yang dibungkus kasa steril.
·         Tepuk kedua telapak kaki bayi sebanyak 2-3 kali atau gosok kulit bayi dengan kain kering. Dengan rangsangan ini biasanya bayi segera menangis. Kekurangan zat asam pada bayi baru lahir dapat menyebabkan kerusakan otak. Sangat penting membersihkan jalan napas, sehingga upaya bayi bernapas tidak akan menyebabkan aspirasi lendir (masuknya lendir ke paru-paru).
·         Alat penghisap lendir mulut (DeLee) atau alat penghisap lainnya yang steril, tabung oksigen dengan selangnya harus telah siap di tempat.
·         Segera lakukan usaha menghisap mulut atau hidung.
·         Petugas harus memantau dan mencatat usaha napas yang pertama.
·         Warna kulit, adanya cairan atau mekonium dalam hidung atau mulut harus diperhatikan.
Bantuan untuk memulai pernapasan mungkin diperlukan untuk
mewujudkan ventilasi yang adekuat.
·         Dokter atau tenaga medis lain hendaknya melakukan resusitasi setelah satu menit bayi tak bernapas.

4. Memotong dan Merawat Tali Pusat
Tali pusat dipotong sebelum atau sesudah plasenta lahir tidak begitu menentukan dan tidak akan mempengaruhi bayi, kecuali pada bayi kurang bulan. Apabila bayi lahir tidak menangis, maka tali pusat segera dipotong untuk memudahkan melakukan tindakan resusitasi pada bayi. Tali pusat dipotong 5 cm dari dinding perut bayi dengan dibuat ikatan baru. Luka tali pusat dibersihkan dan dirawat dengan alkohol 70% atau povidon iodine 10% serta dibalut kasa steril. Pembalut tersebut diganti setiap hari atau setiap tali basah atau kotor.
1. Sebelum memotong tali pusat, dipastikan bahwa tali pusat telah
diklem dengan baik untuk mencegah terjadinya perdarahan.
a. Alat pengikat tali pusat atau klem harus selalu siap tersedia di ambulans, di kamar bersalin, ruang penerima bayi, dan ruang perawatan bayi.
b. Gunting steril
c. Pantau kemungkinan terjadinya perdarahan dari tali pusat.
e. Mempertahankan Suhu Tubuh Bayi
Pada waktu baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu badannya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus dibungkus hangat. Suhu tubuh bayi merupakan tolak ukur kebutuhan akan tempat tidur yang hangat sampai suhu tubuhnya sudah stabil. Suhu bayi harus dicatat.
5. Pemberian ASI
Rangsangan hisapan bayi pada puting susu akan diteruskan oleh serabut syaraf ke hipofisis anterior untuk mengeluarkan hormon prolaktin.
Prolaktin inilah yang memacu payudara untuk menghasilkan ASI. Semakin bayi menghisap puting susu akan semakin banyak prolaktin dan ASI dikeluarkan. Produksi ASI akan optimal setelah hari ke 10-14 usia bayi. Bayi sehat akan mengkonsumsi 700-800 ml ASI perhari untuk tumbuh kembang bayi. Produksi ASI mulai turun 500-600 ml setiap enam bulan pertama dan menjadi 300-500 ml pada tahun kedua usia anak.
Pastikan bahwa pemberian ASI mulai dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir. Anjurkan ibu untuk memeluk dan mencoba untuk menyusui bayi setelah tali pusat diklem dan dipotong.
1. Pemberian ASI memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
a. Memulai pemberian ASI secara dini akan merangsang
produksi ASI.      
b. Memperkuat refleks menghisap (refleks menghisap awal pada
bayi paling kuat pada beberapa jam pertama setelah lahir)
c. Memulai pemberian ASI secara dini akan memberikan
pengaruh yang positif bagi kesehatan bayi.
d. Mempromosikan hubungan emosional antara ibu dan bayi.
e. Memberikan kekebalan pasif segera kepada bayi melalui
colostrum.
f. Merangsang kontraksi uterus.

Ø  Pedoman Umum untuk Ibu saat Menyusui
a. Mulai menyusui segera setelah bayi lahir dalam 30 menit
pertama.
`b. Jangan memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi (misalnya air, madu, larutan gula atau pengganti susu ibu kecuali pada indikasi yang jelas atas alasan-alasan mereka).
c. Jarang sekali para ibu cukup memiliki ASI sehingga
membutuhkan asupan susu buatan tambahan.
d. Berikan ASI saja selama enam bulan pertama kehidupannya.
e. Berikan ASI kepada bayi sesuai dengan kebutuhannya, baik siang maupun malam (delapan kali atau lebih dalam 24 jam) selain bayi menginginkannya.
3. Refleks Laktasi
Terdapat dua mekanisme refleks laktasi pada ibu yaitu refleks prolaktin don refleks oksitosin yang berperan dalam produksi ASI dan involutio uteri. Pada bayi terdapat tiga jenis refleks, yaitu:
a.       Refleks Mencari Puting Susu (rooting refleks)
Rrefleks akan menoleh ke arah dimana terjadi sentuhan pada pipinya. Bayi akan membuka membuka mulutnya apabila bibirnya disentuh dan berusaha untuk menghisap benda yang disentuhkan tersebut.
b. Refleks Menghisap (sucking refleks)
Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbulkan refleks menghisap. Hisapan ini akan menyebabkan areola dan punting susu ibu tertekan gusi, lidah dan langit-langit bayi sehigga sinus laktiferus dibawah, areola dan ASI terpancar keluar.

c. Refleks Menelan (Swalowwing refleks)
Kumpulan ASI didalam mulut bayi mendesak otot-otot didaerah mulut dan faring untuk mengaktifkan refleks menelan dan mendorong ASI kedalam lambung bayi. (Asuhan Persalinan Normal, Revisi 2007 ).
6. Memberi Vitamin K
Kejadian perdarahan Karena defisiensi vitamin K pada bayi baru lahir dilaporkan cukup tinggi, berkisar antara 0.25-0.5%. Untuk mencegah terjadinya perdarahan tersebut, diberi vitamin K parenteral dengan dosis 0.5-1 mg secara im.
7. Memberi Obat Tetes atau Salep Mata
Di daerah di mana prevalensi gonorhoe tinggi, setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah lima jam. bayi lahir. Pemberian obat mata cloramphenikol 0,5% dianjurkan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular seksual).

8.Memberikan imunisasi Hepatitis B
     Imunisasi hepatitis B bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi,terutama jalur penularan ibu pada bayi.imunisasi Hepatitis B pertama di berikan 1 jam setelah pemberian vit K,Pada saat bayi baru berumur 2 jam.Selanjutnya hepatitis B dan DPT diberikan pada umur 2 bulan,3 bulan dan 4 bulan.di anjurkan BCG dan OPV diberikan pada saat bayi berumur diberikan sebanyak 3 kali pada umur 2 bulan,3 bulan dan 4 bulan.lakukan pencatatan dan anjurkan ibu untuk kembali pada jadwal imunisasi berikutnya.
 9.Pemantauan Bayi Lahir
Tujuan pemantauan bayi baru lahir adalah untuk mengetahui aktivitas bayi normal atau tidak dan identifikasi masalah kesehatan bayi baru lahir yang memerlukan perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas kesehatan.
¨       Dua jam Pertama Setelah Lahir
Hal-hal yang dinilai waktu pemantauan bayi pada jam pertama
sesudah lahir meliputi :
- Kemampuan menghisap kuat atau lemah
- Bayi tampak aktif atau lunglai
- Bayi kemerahan atau biru
10. Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus
Adaptasi bayi baru lahir terhadap kehidupan di luar uterus menurut
Maryunani dan Nurhayati (2008) adalah :
1. Penyesuaian sistim pernapasan
Penyesuaian yang paling kritis dan segera terjadi yang dialami bayi baru lahir adalah sistim pernapasan. Udara harus diganti oleh cairan yang mengisi saluran pernapasan sampaialveoli.
2. Penyesuaian sistem kardiovaskuler / sistim sirkulasi jantung mulai berdenyut pada minggu ketiga kehamilan. Selama kehidupan janin, jantung mendistribusikan oksigen dan zat nutrisi yang disuplai melalui plasenta. Selama kehidupan janin, darah sebagian besar melalui paru- paru dan hepar melalui duktus, venosus, foramen ovale dan arteriosus.
3. Penyesuaian sistim termoregulasi
Termogeneses berarti produksi panas. Temprature pada bayi pada saat
lahir adalah sekitar 3 derajat lebih tinggi dari ibunya. Namun, pada detik kedua, terdapat penurunan yang tajam pada temprature tubuh yang dikeluarkan melalui konveksi, evaporasi, konduksi dan radiasi.
4. Penyesuaian gastro intestinal
Sebelum lahir, janin cukup menghisap dan menelan air ketuban. Refleks gumoh dan batuk yang matang sudah terbentuk dengan baik pada saat lahir.
5. Penyesuaian sistem kekebalan tubuh
Pada masa awal kehidupan janin, sel-sel yang menyuplai imunitas janin sudah mulai berkembang. Namun sel-sel ini tidak aktif selama beberapa bulan. Bayi baru lahir dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibunya. Namun bayi sangat rentan terhadap
Mikroorganisme, oleh karena itu bayi rentan terkena infeksi
20
11. Pengukuran Rutin Bayi Baru Lahir
Pengukuran rutin bayi baru lahir nenurut Maryunani dan Nurhayati
(2008), yaitu :
a. Berat badan
Berat badan pada bayi cukup bulan normalnya 2500-4000 gram. Timbang berat badan bayi segera setelah lahir karena dapat terjadi penurunan berat badan secara cepat.
b. Panjang badan
Panjang badan diukur dari puncak kepala sampai tumit pada bayi cukup bulan normalnya 48-53 cm. terkadang agak sulit dilakukan pada bayi cukup karena adanya molase, ekstensi lutut tidak sempurna. Bila panjang badan kurang dari 45 cm atau lebih dari 55 cm perlu dicermati adanya penyimpangan kromosom.
c. Lingkar kepala
Lingkar kepala diukur dangan meteran, mulai dari bagian depan kepala (diatas alis atau area frontal) dan. area occipital dusebut oksipitofrontalis yang merupakan diameter terbesar. Lingkar kepala normalnya 31-35,5 cm pada bayi cukup bulan.
d. Lingkar dada
Lingkar dada pada bayi cukup bulan normalnya 30,5-33 cm. sekitar 2 cm lebih kecil dari lingkar kepala. Pengukuran dilakukan tepat pada garis bawah dada. Bila panjang badan kurang dari 30 cm perlu dicurigai adanya premature.
Pada  Pemeriksaan Pada Bayi Menurut Saifuddin (2006), lakukan pemeriksaan fisik yang lengkap ketika memeriksa bayi baru lahir :
1. Gunakan tempat yang hangat dan bersih untuk pemeriksaan
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan, gunakan sarung
tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi
3. Lihat, dengarkan dan rasakan tiap-tiap daerah, dimulai dari kepala dan
berlanjut secara sistematis menuju jari kaki
4. Jika ditemukan faktor resiko atau masalah, carilah bantuan lebih lanjut
yang memang diperlukan
5. Rekam hasil pengamatan dan tiap tindakan jika diperlukan bantuan
lebih lanjut
a. Pemeriksaan fisik pada Bayi
Sebelum melakukan pemeriksaan fisik BBL, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan, antara lain :
¨      Bayi sebaiknya dalam keadaaan telanjang di bawah lampu terang sehingga bayi tidak mudah kehilangan panas atau lepaskan pakaian pada daerah yang diperiksa
¨      Lakukan prosedur secara berurutan dari kepala dan kaki atau lakukan prosedur yang memerlukan observasi ketat lebih dahulu, seperti paru, jantung dan abdomen.
¨      Lakukan prosedur yang mengganggu bayi seperti pemeriksaan refleks pada tahap akhir
¨      Bicara lembut, pegang tangan bayi di atas dadanya atau lainnya
b. Hal-hal yang Akan Diperiksa
¨      Penampilan secara umum
Yang dinilai penampilan secara umum adalah seperti tangisan bayi, ukuran tubuh bayi apakah kecil, besar atau kurus
¨      Tanda-tanda fisik
-           Tingkat pernapasan
Bayi yang baru lahir umumnya bernapas antara 30-60 x/menit, dihitung selama satu menit penuh dengan mengamati naik turun perutnya, bayi dalam keadaan tenang.
-           Detak jantung
Jantung BBL normalnya berdetak antara 120-160 x/menit dengan menggunakan stetoskop dapat didengar dengan jelas di telinga.
-          Suhu tubuh
Suhu tubuh BBL normalnya 36,5-37,5°C diukur di daerah ketiak bayi selama 15 menit dengan menggunakan thermometer.
-          Kepala
Lakukan inspeksi daerah kepala, lihat apakah ada molase, Caput succadenum dan chepal hematoma, perdarahan atau kelainan lainnya.
-          Telinga
Untuk memeriksa telinga bayi tataplah mukanya. Bayangkan sebuah garis melintas kedua matanya, normalnya beberapa bagian telinga harus berada di garis ini.
-          Mata
Lihat kedua mata bayi apakah kedua mata tampak normal dan apakah bergerak bersama, lakukan pemeriksaan dengan melakukan penyinaran pada pupil bayi. Jika disinari, kedua mata mengecil berarti dalam keadaan normal. Selanjutnya lihat sclera dan konjungtivanya.
-          Hidung dan mulut
Pertama yang kita lihat apakah bayi dapat bernapas dengan lancar tanpa hambatan, kemudian lakukan pemeriksaan pada bibir dan langit-langit dengan cara menekan sedikit pipi bayi untuk membuka mulut bayi kemudian masukkan jari tangan anda untuk merasakan hisapan bayi.
-          Leher
Periksa leher apakah ada pembengkakan dan benjolan. Pastikan untuk melihat apakah kelenjar thyroid bengkak, hal ini merupakan suatu masalah pada BBL.
-          Dada
Yang diperiksa adalah bentuk dari dada, puting, bunyi napas dan bunyi jantung.
-          Bahu, lengan dan tangan
Yang dilakukan adalah melihat gerakan bayi apakah aktif atau tidak kemudian menghitung jumlah jari.
-          Perut
Pada perut yang diperhatikan adalah bentuk dari perut bayi, lingkar perut, penonjolan sekitar tali pusat ketika bayi menangis, perdarahan pada tali pusat, dinding perut lembek pada saat bayi tidak menangis dan benjolan yang terlihat pada perut bayi.
-          Alat kelamin
Pada bayi laki-laki yang harus diperiksa adalah normalnya dua testis dalam skrotum kemudian apakah pada ujung penis terdapat lubang. Pada bayi perempuan yang harus diperiksa adalah normalnya labia mayora dan minora, pada vagina terdapat lubang, pada uretra terdapat lubang dan terdapat klitoris.
-          Pinggul
Untuk pemeriksaan pinggul peganglah tungkai kaki bayi. Tekan pangkal paha dengan lembut ke sisi luar, dengarkan dan rasakan adakah bunyi "klik" ketika menggerakkan kaki bayi.
-          Kulit
Pada kulit yang perlu diperhatikan adalah verniks, warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam dan kemerahan seperti tanda lahir.
-          Punggung dan anus
Lihat punggung apakah terdapat kelainan atau benjolan, apakah anus berlubang atau tidak.
-          Tungkai dan kaki
Yang perlu diperiksa adalah gerakan kaki, bentuk simetris kaki, panjang kedua kaki dan jumlah jari pada kaki
-          Pinggul
Untuk pemeriksaan pinggul peganglah tungkai kaki bayi. Tekan pangkal paha dengan lembut ke sisi luar, dengarkan dan rasakan adakah bunyi "klik" ketika menggerakkan kaki bayi.
-          Kulit
Pada kulit yang perlu diperhatikan adalah verniks, warna, pembengkakan atau bercak-bercak hitam dan kemerahan seperti tanda lahir.
c. Penilaian Bayi untuk Tanda-Tanda Kegawatan
Menurut Prawirohardjo (2002). Bayi baru lahir dinyatakan sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda berikut :
1. Pernapasan sulit atau lebih dari 60 x/menit.
2. Kehangatan dengan suhu antara 37-38
˚C.
3. Warna kulit (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat memar.
4. Pemberian makanan seperti hisapan lemah, mengantuk berlebihan dan banyak muntah.
5. Tali pusat seperti merah bengkak, keluar cairan, bau busuk dan pernapasan sulit
6.  Tinja atau kemih seperti tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering berwarna hijau tua, ada lender atau darah pada tinja.
7. Aktivitas seperti menggigil atau tangis tidak biasa, lemas, lunglai, kejang halus, tidak bisa tenang dan menangis terus menerun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar